Rabu, 29 Mei 2024

Selasa, 29 Agustus 2023

Kantor Akuntan Publik di Balikpapan 0811-4711-4950

Kantor Akuntan Publik di Balikpapan, meynyelanggarakan Jasa AUdit Laporan Keuangan. Silahkan Hubungi kami. Kami akan membantu anda.



Selasa, 07 Agustus 2018

Akuntan Publik Balikpapan


KAP LIASTA & Rekan
Kantor Akuntan Publik di Balikpapan
Contact : 0813-4711-4950
               

Rabu, 13 Januari 2016

Akuntan pertanggung jawabkan Laporan Keuangan

Akuntan pertanggung jawabkan Laporan Keuangan.


Sejumlah Menteri pagi ini menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2015. Rakernas tersebut diharapkan dapat mendorong Kementerian atau Lembaga serta Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menerapkan pelaporan keuangan berbasis akrual.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, rakernas ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya sejak 2008. Pada tahun ini tema rakernas yaitu implementasi akuntansi dan pelaporan Pemerintah berbasis akrual.
"Dengan komitmen kuat Pemerintah mampu menyusun dan menyajikan laporan keuangan berbasis akrual yang berkualitas. Sehingga menjadi alat pertanggungjawaban yang baik. Ini bagus untuk meningkatkan kepercayaan pemerintah apalagi dalam kondisi ekonomi global yang kayak gini," ungkap Bambang di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Rakernas ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution serta dihadiri oleh seluruh Menteri atau Pimpinan Lembaga, Gubernur atau Bupati atau Walikota yang LKPP atau LKPD nya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Rakernas akuntansi kali ini dihadiri Ketua dan Anggota BPK, Gubernur dan pimpina Lembaga lainnya yang terdiri 903 anggota. Pemerintah akan beri penghargaan pada 207 entitas pelaporan 26 pemerintah provinsi, 149 pemerintah kabupaten, 50 pemerintah kota yang berhasil sajikan laporan keuangan 2014 dengan opini audit WTP," jelas Bambang.

Minggu, 10 Januari 2016

KJA bisa bekerjasa dengan Kantor Asing

”Peluang Partnership KJA”

17 praktisi akuntan Singapura yang difasilitasi oleh ISCA (the Institute of Singapore Chartered Accountants) dan ACCA (Association of Chartered Certified Accountants), berkunjung ke Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Grha Akuntan, Jakarta. Pertemuan ini juga didukung oleh SPRING, sebuah lembaga di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura yang bertugas membantu perkembangan sektor UKM di Singapura.
Kunjungan ini dimaksudkan dalam rangka mengetahui apakah mereka mereka memiliki peluang bekerjasama dengan Indonesia dan membangun network dengan para akuntan Indonesia. Pertemuan dengan IAI juga dimanfaatkan untuk mempelajari regulasi dan seluk-beluk membuka usaha di Indoensia.
Anggota Dewan Pengurus Nasional IAI, Prof. Sidharta Utama melihat kunjungan ini memiliki dua arti penting bagi para akuntan Indonesia. Di satu sisi, kunjungan ini menyiratkan kesiapan akuntan Singapura untuk memperluas pasar di Indonesia dalam kerangka implementasi ASEAN Economic Community (AEC) yang efektif akhir tahun ini. Kondisi ini jelas menjadi lonceng peringatan bagi akuntan Indonesia untuk bersiap memasuki persaingan terbuka di era pasar bebas ASEAN itu.
Namun di sisi lain, kunjungan ini sekaligus membuka peluang bagi akuntan Indonesia untuk membangun partnership yang lebih kuat dengan para praktisi akuntan negeri Singa itu. “Ini jelas peluang bagi Kantor Jasa Akuntansi (KJA). Regulasi membuka peluang partnership dilakukan dengan pihak asing,” ujar Sidharta.
PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara memang membuka ruang bagi akuntan asing untuk mendirikan KJA, namun harus ber-partner dengan akuntan lokal. Aturan itu mensyaratkan jumlah partner asing tidak boleh lebih dari seperlima dari seluruh partner yang ada di KJA. “Ini adalah bentuk proteksi regulasi bagi akuntan lokal. Dengan demikian, KJA bisa mendapatkan keahlian dan pengalaman mereka sambil tetap menjaga kepentingan akuntan lokal,” jelas Sidharta.
Saat ini Kementerian Keuangan telah memberi izin bagi 48 KJA untuk berpraktik di Indonesia. Peluang partnership dengan akuntan asing ini merupakan angin segar bagi praktik jasa akuntansi Indonesia dalam rangka memasuki AEC, sekaligus menumbuhkan industri jasa akuntansi di Indonesia.

Chief Operating Officer ISCA Goh Puay Cheh mengatakan, pertemuan ini akan membuka peluang kerjasama dua organisasi profesi ASEAN ini ke arah yang lebih strategis dalam rangka menuju AEC 2015. Kolaborasi ini akan berdampak positif bagi perkembangan  profesi akuntansi yang pada gilirannya berkontribusi pada sektor bisnis dan investasi di Indonesia.